Wednesday 8 June 2016

Tindak Tutur Tidak Langsung Dengan Modus Menyatakan Fakta (TLMF)


Oke, kali ini saya akan membahas materi mengenai Tindak Tutur Tidak Langsung Dengan Modus Menyatakan Fakta (TLMF), bagi yang mengambil jurusan kuliah bahasa dan sasrta indonesia, anda akan bertemu dengan materi ini. saya akan membagi ilmu mengenai Tindak Tutur Tidak Langsung Dengan Modus Menyatakan Fakta (TLMF)

Tindak Tutur Tidak Langsung Dengan Modus Menyatakan Fakta (TLMF)

Tindak tutur TLMF adalah permintaan yang diajukan oleh anak-anak dengan menyatakan fakta-fakta yang dihadapi oleh anak kepada mitra tuturnya. Berdasarkan hasil kajian ditemukan bahwa tindak tutur TLMF digunakan oleh anak-anakuntuk mengajukan permintaan dalam beberapa kondisi sebagai berikut. Pertama, tindak tutur TLMF digunakan oleh anak-anak untuk meminta sesuatu yang memiliki keistimewaan tertentu , yakni sesuatu yang diminta itu bagus, punya kekhasan tertentu, menarik perhatian anak, atau paling tidak sesuatu tersebut belum dipunyai oleh anak. Berikut ini data penggunaanbenttuk tindak tutur TLMF dengan kondisi tersebut.
(29)   B : Pak, Rp 420.000,00 itu mahal aa pak? (membaca buku aksen dari kartu kredit BNI). [66]
E            : Tergantung, harga apa.
B : Kalau mobil-mobilan? [67]
E : Ya mahal banget Le Le. Kenapa?
B : Ini lho, mobil-mobilan inibagus banget. [68]
(30)   A : Buk, di Dhana ada dompet cakep banget (duduk di samping ibu) [367]
R : Dompetmu khan masih bagus.
A : Iya sih. Cuma modelnya ilho top deh [368]. Kapan-kapan tak beli ya Buk? [369]
R : Untuk apa lagi?
A : Ya disimpan dulu. Kalau ini sudah rusak baru pakai yang itu. [370]
Peristiwa tutur pada contoh data wacana (29) terjadi pada saat bapak memeriksa tagihan kartu kredit di suatu malam dan anak ikut membaca berkas lain yang berisi promosi barang-barang tertentu yang ditawarkan kepada nasabah. Anak tertarik melihat mobil-mobilan yang ada dalam buku promosi tersebut yang harganya sangat mahal. Oleh harena itu, untuk menyampaikan permintaannya anak tidak sanggup menggunakan bentuk permintaan langsung.anak mencoba menyampaikan permintaannya dengan menggunakan TLMT yang dilanjutkan dengan TLMF. Pernyataan tentang fakta “Ini lho, mobil-mobilan ini bagus banget” pada contoh data (29) tuturan (68) tersebut merupakan pernyataan yang digunakan oleh anak untuk menyampaikan kepada bapak tentang betapa menariknya mobil-mobilan dalam buku promosi tersebut bagi anak. Pernyataan itu mengimplikasikan bahwa anak ingin memiliki mobil-mobilan tersebut. Penggunaan permintaan tidak langsung dengan modus menyatakan fakta ini dilakukan oleh anak untuk menyampaikan permintaan tanpa harus memaksa bapak memberikan respon langsung berupa tindakan pada saat itu juga. Hal ini didasari oleh kesadaran anak akan begitu mahalnya harga mobil-mobilan tersebut. Dengan begitu anak berusaha menjaga tetap harmonisnya hubungan antara anak dengan bapak dan memberikan pengakuan akan adanya hak bapak untuk mengabulkan permintaan, menolak permintaan, bahkan untuk tidak memberikan reaksi apa pun terhadap permintaannya tersebut. Demikian juga pernyataan “Di Dhana ada dompet cakep banget” [367] dan “Cuman modelya ilho top deh” [368] pada contoh data pertama (30). Pernyataan tentang fakta tersebut digunakan oleh anak untuk menyampaikan permintaannya tentang fakta terebut digunakan oleh anak untuk menyampaikan permintaannya tentang sesuatu yang cakep tersebut kepada ibunya. Digunakannya bentuk pernyataan ini dimaksudkan untuk menjaga hubungan baik anak dengan ibunya dan memberikan pengakuan akan adanya hak ibu untuk mengabulkan permintaan, menolak permintaan, bahkan untuk tidak memberikan reaksi apa pun terhadap permintaannya tersebut.
Kedua, tindak tutur TLMF digunakan oleh anak-anak untuk mennyampaikan perminitaan terhadap sesuatu karena sesuatu yang sama yang dimiliki oleh anak sudah rusak atau tidak layak dipakai, dan oleh karenanya perlu diganti dengan yang baru. Hal ini berarti bahwa permintaan tersebut diajukan oleh anak dengan cara menyampaikan fakta tentang ketidaklayakan sesuatu yang dimiliki oleh anak sehubungan dengan sesuatu yang dimintanya. Pertanyaan “lihat buku agendaku habis” pada data wacana (31) dan pertanyaan “lihat sepatuku” [271], “sepatuku ilho sudah bolong” [272], serta “kalau kena air, basah koq” [273], pada wacana (32), merupakan contoh tentang penggunaan bentuk tindak tutur TLMF dengan cara menyatakan fakta tentang keberadaan sesuatu milik anak yang sudah tidak layak pakai yang oleh karenanya perlu diganti dengan yang baru.
(31)   I : Pak, lihat buku agendaku habis menunjukkan buku agendanya yang sudah habis). [171]
E            : Ya beli to ndhuk.
I : Lha iya, besok kasihono uang. [172]
E            : Ya wis, Besok.
(32)   A : Buk, lihat sepatuku (menunjukan bagian bawah sepatunya yang sudah bolong). [271]
          R : Bilang bapak tuh.
          E : apa sih?
          A : Sepatuku ilho sudah bolong. [272]
          E : Lubang sedikit aja.
          A : kalau kena air basah koq. [273]
          E : Ya, nanti kalau dapat dhuwit.
Pernyataan tentang fakta-fakta berkenaan dengan ketidaklayakan sesuatu yang dimiliki anak dimaksudkan untuk menyampaikan informasi bahwa anak minta dibelikan yang baru untuk mengganti miliknya yang sudah tidak layak pakai. Meskippun demikian, karena permintaan tersebut dilakukan dengan cara tidak langsung, yakni dengan menyatakan fakta-fakta, anak bermaksud untuk memberikan pilihan kepada mitra tuturnya untuk menerima ataupun menolakpermintaan yang diajukan, dan bahkan untuk tidak memberikan tanggapan apa pun terhadap permintaan tersebut. Demikian juga dengan mitra tutur, dengan pernyataan-pernyataan tersebut, mitra tutur tidak merasa dipaksa untuk memberikan respon langsung terhadap permintaan anak. Mitra tutur juga merasa tetap diberikan pilihan antara menerima atau menolak permintaan anak tanpa harus menyinggung perasaan.

Ketiga, tindak tutur TLMF digunakan oleh anak-anak untuk mengajukan permintaan terhadap sesuatu karena adanya fakta yang mendukung permintaan tersebut. Hal ini berarti bahwa permintaan tersebut diajukan oleh anak dengan cara menyatakan fakta tentang adanya faktor pendukung yang dapat digunakan oleh anak untuk meyakinkan kelayakan permintaannya kepada mitra tutur. Fakta-fakta tersebut merupakan bahan pertimbangan yang disampaikan anak kepada mitra tutur dalam rangka membuat keputusan untuk menerima atau menolak keputusan anak. Berikut ini contoh  data penggunaan tindak tutur TLMF dengan cara menyatakan faktor pendukung permintaan anak

No comments :

Post a Comment