Oke, kali ini saya akan membahas materi mengenai Tindak Tutur Tidak Langsung Dengan Modus Menyatakan Fakta (TLMF), bagi yang mengambil jurusan kuliah bahasa dan sasrta indonesia, anda akan bertemu dengan materi ini. saya akan membagi ilmu mengenai Tindak Tutur Tidak Langsung Dengan Modus Menyatakan Fakta (TLMF)
Tindak Tutur Tidak Langsung Dengan Modus
Menyatakan Fakta (TLMF)
Tindak tutur TLMF adalah permintaan
yang diajukan oleh anak-anak dengan menyatakan fakta-fakta yang dihadapi oleh
anak kepada mitra tuturnya. Berdasarkan hasil kajian ditemukan bahwa tindak
tutur TLMF digunakan oleh anak-anakuntuk mengajukan permintaan dalam beberapa
kondisi sebagai berikut. Pertama, tindak tutur TLMF digunakan oleh anak-anak
untuk meminta sesuatu yang memiliki keistimewaan tertentu , yakni sesuatu yang
diminta itu bagus, punya kekhasan tertentu, menarik perhatian anak, atau paling
tidak sesuatu tersebut belum dipunyai oleh anak. Berikut ini data penggunaanbenttuk
tindak tutur TLMF dengan kondisi tersebut.
(29) B : Pak, Rp 420.000,00 itu mahal aa pak?
(membaca buku aksen dari kartu kredit BNI). [66]
E : Tergantung, harga apa.
B
: Kalau mobil-mobilan? [67]
E
: Ya mahal banget Le Le. Kenapa?
B
: Ini lho, mobil-mobilan inibagus
banget. [68]
(30) A : Buk,
di Dhana ada dompet cakep banget (duduk
di samping ibu) [367]
R
: Dompetmu khan masih bagus.
A
: Iya sih. Cuma modelnya ilho top deh [368].
Kapan-kapan tak beli ya Buk? [369]
R
: Untuk apa lagi?
A
: Ya disimpan dulu. Kalau ini sudah rusak baru pakai yang itu. [370]
Peristiwa tutur pada contoh data
wacana (29) terjadi pada saat bapak memeriksa tagihan kartu kredit di suatu
malam dan anak ikut membaca berkas lain yang berisi promosi barang-barang
tertentu yang ditawarkan kepada nasabah. Anak tertarik melihat mobil-mobilan
yang ada dalam buku promosi tersebut yang harganya sangat mahal. Oleh harena
itu, untuk menyampaikan permintaannya anak tidak sanggup menggunakan bentuk
permintaan langsung.anak mencoba menyampaikan permintaannya dengan menggunakan
TLMT yang dilanjutkan dengan TLMF. Pernyataan tentang fakta “Ini lho, mobil-mobilan
ini bagus banget” pada contoh data (29) tuturan (68) tersebut merupakan
pernyataan yang digunakan oleh anak untuk menyampaikan kepada bapak tentang
betapa menariknya mobil-mobilan dalam buku promosi tersebut bagi anak.
Pernyataan itu mengimplikasikan bahwa anak ingin memiliki mobil-mobilan
tersebut. Penggunaan permintaan tidak langsung dengan modus menyatakan fakta
ini dilakukan oleh anak untuk menyampaikan permintaan tanpa harus memaksa bapak
memberikan respon langsung berupa tindakan pada saat itu juga. Hal ini didasari
oleh kesadaran anak akan begitu mahalnya harga mobil-mobilan tersebut. Dengan
begitu anak berusaha menjaga tetap harmonisnya hubungan antara anak dengan
bapak dan memberikan pengakuan akan adanya hak bapak untuk mengabulkan
permintaan, menolak permintaan, bahkan untuk tidak memberikan reaksi apa pun
terhadap permintaannya tersebut. Demikian juga pernyataan “Di Dhana ada dompet
cakep banget” [367] dan “Cuman modelya ilho top deh” [368] pada contoh data
pertama (30). Pernyataan tentang fakta tersebut digunakan oleh anak untuk
menyampaikan permintaannya tentang fakta terebut digunakan oleh anak untuk
menyampaikan permintaannya tentang sesuatu yang cakep tersebut kepada ibunya.
Digunakannya bentuk pernyataan ini dimaksudkan untuk menjaga hubungan baik anak
dengan ibunya dan memberikan pengakuan akan adanya hak ibu untuk mengabulkan
permintaan, menolak permintaan, bahkan untuk tidak memberikan reaksi apa pun
terhadap permintaannya tersebut.
Kedua, tindak tutur TLMF digunakan
oleh anak-anak untuk mennyampaikan perminitaan terhadap sesuatu karena sesuatu
yang sama yang dimiliki oleh anak sudah rusak atau tidak layak dipakai, dan
oleh karenanya perlu diganti dengan yang baru. Hal ini berarti bahwa permintaan
tersebut diajukan oleh anak dengan cara menyampaikan fakta tentang
ketidaklayakan sesuatu yang dimiliki oleh anak sehubungan dengan sesuatu yang
dimintanya. Pertanyaan “lihat buku agendaku habis” pada data wacana (31) dan
pertanyaan “lihat sepatuku” [271], “sepatuku ilho sudah bolong” [272], serta
“kalau kena air, basah koq” [273], pada wacana (32), merupakan contoh tentang
penggunaan bentuk tindak tutur TLMF dengan cara menyatakan fakta tentang
keberadaan sesuatu milik anak yang sudah tidak layak pakai yang oleh karenanya
perlu diganti dengan yang baru.
(31) I : Pak, lihat buku agendaku habis menunjukkan buku agendanya yang sudah habis).
[171]
E : Ya beli to ndhuk.
I : Lha iya, besok kasihono uang. [172]
E : Ya wis, Besok.
(32) A : Buk,
lihat sepatuku (menunjukan bagian
bawah sepatunya yang sudah bolong). [271]
R : Bilang bapak tuh.
E : apa sih?
A : Sepatuku ilho sudah bolong. [272]
E : Lubang sedikit aja.
A : kalau kena air basah koq. [273]
E : Ya, nanti kalau dapat dhuwit.
Pernyataan tentang fakta-fakta
berkenaan dengan ketidaklayakan sesuatu yang dimiliki anak dimaksudkan untuk
menyampaikan informasi bahwa anak minta dibelikan yang baru untuk mengganti
miliknya yang sudah tidak layak pakai. Meskippun demikian, karena permintaan
tersebut dilakukan dengan cara tidak langsung, yakni dengan menyatakan
fakta-fakta, anak bermaksud untuk memberikan pilihan kepada mitra tuturnya
untuk menerima ataupun menolakpermintaan yang diajukan, dan bahkan untuk tidak
memberikan tanggapan apa pun terhadap permintaan tersebut. Demikian juga dengan
mitra tutur, dengan pernyataan-pernyataan tersebut, mitra tutur tidak merasa
dipaksa untuk memberikan respon langsung terhadap permintaan anak. Mitra tutur
juga merasa tetap diberikan pilihan antara menerima atau menolak permintaan
anak tanpa harus menyinggung perasaan.
Ketiga, tindak tutur TLMF digunakan
oleh anak-anak untuk mengajukan permintaan terhadap sesuatu karena adanya fakta
yang mendukung permintaan tersebut. Hal ini berarti bahwa permintaan tersebut
diajukan oleh anak dengan cara menyatakan fakta tentang adanya faktor pendukung
yang dapat digunakan oleh anak untuk meyakinkan kelayakan permintaannya kepada
mitra tutur. Fakta-fakta tersebut merupakan bahan pertimbangan yang disampaikan
anak kepada mitra tutur dalam rangka membuat keputusan untuk menerima atau
menolak keputusan anak. Berikut ini contoh
data penggunaan tindak tutur TLMF dengan cara menyatakan faktor
pendukung permintaan anak
No comments :
Post a Comment