Wednesday, 18 May 2016

Hambatan-Habatan Dalam Berbicara

Kali ini saya akan membahas salah satu materi dari pelajaran Bahasa Indonesia yaitu Berbicara. saya akan membagi pengetahuan tentang Hambatan-Hambatan Dalam Berbicara.



1.  Hambatan-Hambatan Dalam Berbicara

Tidak semua orang memiliki kemahiran dalam berbicara di depan umum. Namun, kemampuan ini dapat dimiliki oleh semua orang melalui proses belajar dan latihan secara berkesinambungan dan sistematis. Terkadang dalam proses belajar mengajar belum bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang merupakan hambatan dalam kegiatan berbicara.
            Rusmiati (Isah Cahyani dan Hodijah, 2007: 63), mengemukakan hambatan tersebut terdiri atas hambatan yang datang dari pembicara sendiri (internal) dan hambatan yang datang dari luar pembicara (eksternal).

1.2  Hambatan internal
Hambatan internal adalah hambatan yang muncul dari dalam diri pembicara. Hal–hal yang dapat menghambat kegiatan berbicara adalah sebagai berikut:



1.2.1 Ketidak Sempurnaan Alat Ucap.
Kesalahan yang diakibatkan kurang sempurnanya alat ucap akan mempengaruhi keefektifan dalam berbicara, pendengar akan salah menafsirkan maksud pembicara

1.2.2 Lafal dan Intonasi
Seorang pembicara harus mampu menggunakan lafal dan intonasi dengan benar supaya tidak salah penafsiran dari para pendengar.

1.2.3 Pilihan Kata / Diksi
Seorang pembicara dituntut mampu memilih dan menggunakan kata-kata dengan  tepat.

1.2.4 Struktur Bahasa
Seorang pembicara harus tahu bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan.

1.2.5 Gaya Bahasa
Seorang pembicara harus memiliki ciri khas tersendiri dalam menyampaikan sesuatu untuk menarik perhatian para pendengarnya.

1.3  Hambatan Eksternal 
            Selain hambatan internal, pembicara akan menghadapi hambatan yang datang dari luar dirinya. Hambatan itu kadang-kadang muncul dan tidak disadari sebelumnya oleh pembicara. Hambatan eksternal meliputi:



1.3.1 Suara atau Bunyi
Hendaknya pembicara harus berani dan siap mental dalam menghadapi suara-suara sumbang dari para pendengar yang bisa membuat mental turun.

            1.3.2 Kondisi Ruangan
Kegaduhan, keributan-keributan kecil yang terjadi di ruangan bisa sedikit membuat konsentrasi buyar. Pembicara harus fokus pada apa yang dibawakannya, harus bisa mengondisikan pendengar supaya tetap tenang dan tertib.

1.3.3 Media
Dalam menyampaikan berita, pembicara harus menyiapkan media-media pendukung supaya komunikasi berjalan lancar tanpa hambatan

1.3.4 Pengetahuan Pendengar
Pembicara yang baik adalah pembicara yang mampu mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki para pendengarnya, sehingga apa yang disampaikannya bisa dipahami para pendengarnya dan juga tidak terjadi salah komunikasi.

No comments :

Post a Comment