Thursday, 26 May 2016

5 Permainan Tradisional yang Sering Dimainkan Sewaktu Kecil

5 Permainan Tradisional yang Pernah Dinikmati Sewaktu Kecil



Permainan-permainan tradisional saat ini memang sudah sangat jarang dimainkan oleh anak-anak. Mereka lebih memilih bermain dengan gadget daripada bermain keluar bersama teman-temannya. Sebenarnya dalam permainan tradisional juga bukan hanya sekedar sebagai hiburan saja, tetapi juga dapat meningkatkan daya pikir anak, kebugaran fisik anak, serta juga dapat membuat anak bisa lebih baik lagi dalam bersosialisasi. Berikut ini 5 permainan tradisional yang sering dimainkan sewaktu kecil dulu.

1.    Petak Umpet
Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru. Dalam petak umpet, diawali dengan hompimpah terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang akan berjaga di pos tersebut. Yanag kalah akan berjaga dan yang menang akan bersembunyi. Tugas yang berjaga adalah untuk mencari pemain lain yang sedang bersembunyi sekaligus juga menjaga posnya agar aman dari pemain yang lainnya. sedangkan pemain yang bersembunyi harus bisa menyembunyikan dirinya disuatu tempat yang tidak akan mudah diketahui oleh yang berjaga, jika ada kesempatan pemain yang bersembunyi tersebut harus bisa secepatnya dapat menyentuh pos yang dijaga oleh yang berjaga sebelum yang berjaga mengetahuinya. Jika berhasil menyentuh pos, pemain tersebut akan aman dan tidak akan menjadi yang berjaga

2.    Kelereng
Kelereng dengan berbagai sinonim gundu, keneker, kelici, guli adalah bola kecil dibuat dari tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan anak-anak. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya ½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi, untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik. Dalam bermain kelereng kita diharuskan bisa fokus dan mengenai kelereng lawan dengan cara menyentilnya menggunakan jari. Jika berhasil mengenai kelereng lawan, Anda akan menang. Permainan kelereng ini banyak macamnya, mulai dari jenis permainn kepala ular, sumo kelereng, segitiga kelereng, dan banyak lagi macamnya. Namun dalam permainan kelereng intinya adalah dapat mengenai kelereng lawan.

3.    Engklek
Permainan engklek merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang-bidang datar yang digambar diatas tanah. Dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya. Permainan engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman. Namun, sebelum kita memulai permainan ini kita harus mengambar kotak-kotak di pelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi empat.

4.    Pletokan
Pletokan dibuat dari bambu yang memiliki panjang 30 cm dengan diameter 1-½ cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua. Untuk penyodok, bambu diraut bundar sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Potongan bambu yang lain, ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun kelapa yang dililit membentuk kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru dibuat dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok.

5.    Lompat Karet

Permainan ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat karet ini bisa di temukan hampir di seluh indonesia meskipun dengan nama yang berbeda-beda. Permainan lompat karet ini biasanya identik dengan kaum perempuan, tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain. Permainan lompat karet tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi pemegang karet hingga ada pemain lain yang juga gagal dan menggantikan posisinya.

2 comments :